Jalan Rusak Total, Warga Kelurahan Tubo Berinisiatif Bangun Sandiri
Bakukabar.id, Maluku Utara – Kondisi jalan Ake Tubo di RT 007 dan RT 008 Kelurahan Tubo, Ternate Utara, Kota Ternate mengalami RUSAK TOTAL. Jalan ake Tubo adalah jalan satu-satunya yang digunakan tiap hari oleh warga untuk bolak balik ke tempat kerja, pasar dan juga aktifitas kebun masyarakat setempat.
Selain itu, jalan ake Tubo juga merupakan akses jalan satu-satunya menuju ke tempat Denistinasi Wisata Ake Tubo dan sebagai jalur utama ke posko pemantauan bencana Banjir lahar dingin. Jalan yang sudah lama rusak total itu sangat menghambat aktivitas warga.
Pada Tahun 2024 saat panen cengkeh dengan tingkat mobilitas yang tinggi dan jumlah pemanen yang banyak mengakibatkan tidak efisien, rawan kecelakaan dan kerusakan kendaraan, mengingat saat musim panen itu bersamaan dengan musim hujan.
Keresahan warga yang sudah menumpuk bertahun-tahun itu berujung pada keputusan dengan inisiatif untuk memperbaiki sandiri melalui patungan (iuran) warga. Abe seorang warga RT 008 merupakan inisiator penggerak, dia ditemani beberapa orang warga sekitar. mereka memulai mengajak masyarakat untuk partisipasi agar sama-sama membangun jalan.
“Niat baik itu akhirnya mendapat respon positif dari warga Tubo dan pemerintah Kelurahan Tubo. Sejak tanggal 26 Februari sampai sekarang pekerjaan baru mencapai 100 meter dari Panjang keseluruhan 500 meter”, ucap Abe, Masy kelurahan Tubo.
“Hal itu terkendala karena kekurangan anggaran. Sebenarnya, pembangunan jalan bikin sandiri ini bukan baru pertama kali, pernah juga buat di tahun 2020 tapi pada akhirnya rusak lagi”, Lanjut Abe.
Masyarakat sekitar berharap persoalan ini bisa secepatnya direspon oleh Pemerintah Kota Ternate. Mereka juga mengakui bahwa yang dibuat itu bukanlah solusi, tapi ini adalah jawaban paling masuk akal untuk bertahan Sementara waktu.
“Olehnya itu warga sangat berharap agar Pemerintah Kota Ternate bangun Jalan Ake Tubo secepatnya. Dengan kondisi jalan tersebut akhirnya warga sekitar harus mengeluarkan ongkos lebih banyak. Misalnya, air bersih dengan volume 110 liter dikenakan biaya Rp. 120.000 padahal onkos awalnya hanya Rp. 70.000”, Kata Abe.
Begitu juga dengan biaya transportasi barang lain, seperti semen, besi dan lain-lain harus membayar dengan harga Rp. 250.000 pengantaran dari toko bangunan, padahal ongkos awalnya sekitar Rp 150.000/200.000.