Menko Perekonomian: Hati-hati Kemungkinan Resesi Dunia
Bakukabar.id, Nasional – Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartarto memperingatkan kemungkinan resesi yang akan melanda dunia akibat turunnya harga berbagai komoditas pasca diumumkannya tarif impor Amerika Serikat oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Hal tersebut diungkapkan oleh Airlangga pada Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia pada Selasa, 8 April 2025.
“Akibat kebijakan tersebut, probability resesi juga meningkat, namun Indonesia masih relatif rendah di 5%. Kemudian trade policy uncertainty nya juga tinggi sehingga kita masuk dalam kebijakan yang uncertain terjadi gejolak pasar uang seluruh dunia,” jelasnya.
Airlangga mengatakan bahwa kondisi moneter Indonesia saat ini lebih baik daripada saat menghadapi berbagai krisis yang lalu. Pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5.03% yang relatif tinggi, dan secara sparsial pertumbuhan ekonomi di Papua Barat dan Maluku di atas nasional.
“Dari segi inflasi terkendali, inflasi hari ini sudah dilaporkan itu angkanya sedikit di atas 1% dan Indonesia termasuk salah satu yang terendah di dunia ataupun di global, baik di level Asean, G20 maupun yang lain. Dari segi indeks keyakinan konsumen masih tetap tinggi di 126.4 di atas 100 konsimen masih optimis,” bebernya
Lebih lanjut, neraca pembayaran surplus 7.2 miliar. Pertumbuhan kredit relatif baik, pada bulan Februari tercatat sebesar 10.4%.
“Dana pihak ketiga ataupun deposito masyarakat ataupun dana yang ditaruh di perbankan di atas 5% di atas pertumbuhan ekonomi yaitu 5,7% dan kita masih punya cadangan devisa yang cukup tebal yaitu 154 miliar US Dollar dan cukup untuk biaya impor 6,4 bulan dan juga untuk pembayaran hutang dari segi perdagangan di bulan Februari kita juga surplus 3,12 miliar dolar dan ini surplus sepanjang 58 bulan terus menerus,” terangnya.
editor : Djemi Radji