Pemuda Muslim Jakarta Demo Kantor PT. CMNP. Ini Tuntutannya
Bakukabar.id, Jakarta – Puluhan Pemuda yang mengatasnamakan Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Cabang Jakarta Utara menggelar unjuk rasa di depan kantor PT. CMNP jalan Yos Sudarso dan PT.WIKA di jalan Ancol pada Jumat siang (9/Mei/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Aksi ini dipimpin oleh Oky Prayoga selaku Koordinator Lapangan. Dalam orasinya, Oky Prayoga menyampaikan permasalahan atas dampak buruk proyek Tol Harbour Road 2 yang merugikan lingkungan, polusi udara bahkan sosial di sekitar wilayah proyek PT.WIKA tepatnya di wilayah Pademangan Barat.
Dampak lingkungan dirasakan langsung oleh warga meliputi saluran air yang bocor, banjir sampai masuk ke rumah warga serta polusi udara dan kemacetan lalu lintas yang mengganggu sekali aktivitas warga dalam mencari kehidupan sehari-hari.
“Kami meminta ada partisipasi warga dan pemuda Jakarta Utara dalam proses perencanaan , pelaksanaan bahkan pasca proyek ini selesai dibangun dengan tujuan kami ingin ada keterlibatan atau partisipasi secara aktif oleh masyarakat atau Pemuda khususnya di wilayah Jakarta Utara, “tegas Oky.
Olan Gani selaku Ketua Umum Pemuda Muslimin Indonesia Jakarta Utara. Ia mengatakan permasalahan harus di respon secara serius dan konkret oleh PT CMNP selaku pemilik proyek tol Harbour Road 2 dan PT WIKA sebagai kontraktor pelaksana, bukan hanya dampak sosial dan lingkungan.
Lebih lanjut Olan menambahkan, amburadul nya SOP K3 yang dijalankan PT WIKA dalam proyek Tol Harbour Road 2, hal ini berdasarkan temuan di lapangan bahwa ada kubangan besar di sekitar proyek yang bisa masuk dan di akses oleh siapapun termasuk warga.
“Parahnya lagi wilayah tersebut menjadi aren bermain anak-anak warga yang ada di sekitar proyek ini jelas sangat membahayakan sekali”, katanya.
Dalam aksi itu, Pemuda Muslimin Indonesia Cabang Jakarta Utara mengecam sikap PT. CMNP dan PT. WIKA yang tidak memberikan solusi konkrit atas dampak yang ditimbulkan dari proyek Tol Harbour Road 2, ini bukti keangkuhan dan kesombongan korporasi yang hanya berorientasi pada profit.
Editor : Djemi Radji