Status KLB Berlaku, Ratusan Siswa Keracunan MBG di Bogor. Ditemukan Dua Bakteri

Gambar Ilustrasi

Bakukabar.id, Jawa Barat – Ratusan Siswa di Kota Bogor, Jawa Barat keracunan diduga saat mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).

Usai mengalami keracunan, Pemkot Kota Bogor mengarahkan agar Siswa tersebut berobat ke rumah sakit.

Atas kejadian ini, Pemkot Kota Bogor menetapkan status kejadian luar biasa  (KLB) pada Jumat 10 Mei 2025, kemarin.

“Jumat itu kita tetapkan KLB supaya siapa pun yang terdampak, terindikasi keracunan silakan berobat ke rumah sakit,” kata Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengutip detikcom, Selasa (13/5/2025), dikutip dari berbagai sumber.

Dedie menyatakan, bahwa penetapan KLB bertujuan menindaklanjuti penanganan korban keracunan dan biaya pengobatan secara gratis.

“Penanggulangan KLB adalah upaya yang dilakukan untuk menangani penderita, mencegah perluasan, dan mencegah timbulnya penderita baru pada suatu KLB yang sedang terjadi,” kata Dedie.

Pemkot Bogor bersama Badan Gizi Nasional (BGN) melihat langsung para korban keracunan ke RSUD.

“Sebetulnya kita mendorong anak-anak untuk segera pulang, tidak apa-apa, yang penting sampai pulih dan sehat. Insyallah dari Pemkot Bogor kota biayai untuk masalah kesehatan”, ungkap Dedie.

Hasil Laboratorium Ditemukan Dua Jenis Bakteri

Informasi yang dirangkum bakukabar.id, bahwa insiden keracunan ratusan siswa tersebut lantaran ditemukan melalui uji laboratorium yang dilakukan oleh Labkedsa kota Bogor terdapat dua jenis bakteri.

Dua jenis bakteri tersebut yakni Escherichia coli (E.coli) dan Salmonella.

“Dari hasil pemeriksaan lab yang sudah kita lakukan kurang lebih hampir 4 hari terakhir, hasilnya menunjukkan bahwa beberapa bahan (makanan) itu ternyata mengandung bakteri E.coli dan Salmonella,” kata Dedie.

Dua jenis bakteri itu terdapat pada menu telur ceplok berbumbu berbekyi dan tumis toge yang disediakan oleh SPPG Bina Insani.

Menu inilah yang disajikan kepada 210 siswa yang kemudian mengalami gejala keracunan.

“Intinya bakteri ini datang dari ceplok telor yang dikasih bumbu barbekyu. Kemudian yang kedua ada tumis tahu dan toge yang juga terindikasi mengandung salmonella,” lanjut Dedie.

Dilansir dari CNN, Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat total 210 orang menjadi korban keracunan diduga akibat mengkonsumsi MBG. Jumlah ini bertambah dari data sebelumnya.

“Total perkembangan kasus dugaan keracunan makanan dari tanggal 7-9 Mei 2025, secara kumulatif total korban yang tercatat sebanyak 210 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sri Nowo Retno dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5/2025), dikutip bakukabar.id.

Sri Nowo menyebutkan, total 210 orang yang diduga keracunan berasal dari delapan sekolah yang mendapat MBG dari satu SPPG yang sama. Saat ini, sebanyak 34 orang masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup