Nobar Sayap-Sayap Patah 2, Mantan Napi Terorisme: Peran Keluarga Sangat Penting Dalam Pencegahan Radikalisme
Bakukabar.id, Gorontalo — Kegiatan nonton bareng (nobar) film Sayap-Sayap Patah 2 yang digelar di XXI Gorontalo pada Sabtu, 1Juni 2025 menghadirkan pengalaman reflektif dan edukatif bagi para penonton. Tidak hanya menampilkan kisah dramatis tentang pengorbanan aparat keamanan, acara ini juga diisi dengan testimoni langsung dari mantan narapidana terorisme, Aldi Awal alias Zahed Ali Haidar.
Aldi membagikan pengalaman pribadinya terjerumus dalam jaringan radikal, serta menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah radikalisme.
“Terutama itu keluarga, Pak. Kalau di film tadi itu, kita harus menjaga hubungan keluarga. Itu yang saya dapatkan. Karena waktu saya terjaring itu, orang tua saya tidak tahu. Waktu saya terlibat di jaringan teroris, cuma Densus yang tahu. Tiba-tiba saya sudah ditangkap,” ujarnya.
Aldi juga mengungkapkan bahwa dirinya merupakan bagian dari jaringan ISIS, yang banyak melakukan perekrutan melalui media sosial.
“Kalau sekarang itu, ISIS itu jaringan saya kemarin. Kekuatan mereka itu ada di media sosial. Mereka menjaring itu enggak ada adu banteng, lah, kalau ibaratnya. Bertemu face to face tidak ada, tapi mereka menjaringnya lewat media sosial,” jelas Aldi.
Ia menambahkan bahwa dirinya ditangkap oleh Densus 88 pada tahun 2020. Saat itu, ia telah merencanakan aksi teror di beberapa lokasi strategis.
“Kalau target saya kemarin itu, Pak, untuk melakukan aksi, khususnya di daerah Bima, Mako Brimob, sama kompi TNI,” katanya.