Densus 88 dan Intelkam Polda Gorontalo Galang 13 Eks Napiter di Lima Wilayah Jelang HUT Bhayangkara ke-79
Gorontalo — Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025, Tim Cegah Satgaswil Densus 88 Anti Teror Polri berkolaborasi bersama Subdit IV Kamneg Direktorat Intelkam Polda Gorontalo melaksanakan kegiatan penggalangan terhadap para mantan narapidana tindak pidana terorisme (napiter) di wilayah Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya preemtif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), serta menyampaikan himbauan tentang bahaya paham radikalisme dan terorisme.
Tim gabungan yang dipimpin oleh IPDA Teguh Pribadi dari Densus 88 dan AKP Muhidin Yudi Setiawan dari Dit Intelkam Polda Gorontalo ini mendatangi total 13 eks napiter yang tersebar di lima wilayah, yakni Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Pohuwato. Dalam kegiatan tersebut, pendekatan yang digunakan bersifat humanis dan persuasif, dengan mendengarkan langsung aspirasi dan kebutuhan para eks napiter sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial yang lebih bermakna. Khusus dari wilayah Kabupaten Pohuwato, tujuh eks napiter hadir dan turut terdokumentasikan dalam kegiatan tersebut.
Tim Gabungan menegaskan bahwa keterlibatan aktif para eks napiter dalam kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan deradikalisasi berbasis komunitas. “Kami tidak hanya membangun komunikasi, tetapi juga menjadikan mereka bagian dari solusi. Mereka kami dorong menjadi agen perdamaian di lingkungan masing-masing,” ujarnya. Tim gabungan juga menyampaikan pesan kebangsaan dan pentingnya menolak ideologi kekerasan yang merusak tatanan sosial.
Selain itu, kegiatan ini turut mengedukasi eks napiter mengenai bahaya penyebaran radikalisme di media sosial serta pentingnya literasi digital sebagai benteng pertahanan ideologis. Peserta juga diajak untuk aktif menyuarakan narasi keagamaan dan kebangsaan yang damai dan moderat. Dalam beberapa sesi, disampaikan pula peluang akses pelatihan ekonomi produktif dan pembinaan kewirausahaan sebagai wujud pemberdayaan pasca pembebasan.
Dengan semangat sinergi dan pendekatan kemanusiaan, kolaborasi antara Densus 88 dan Polda Gorontalo ini menjadi contoh nyata bagaimana pencegahan terorisme tidak semata dilakukan dengan pendekatan keamanan, melainkan juga melalui peran aktif masyarakat dan sentuhan sosial yang mendalam. Menjelang HUT Bhayangkara ke-79, kegiatan ini menjadi momentum refleksi penting untuk memperkuat komitmen menjaga perdamaian dan keutuhan NKRI dari segala bentuk ancaman radikal yang dapat mengganggu kedamaian masyarakat.