Laporan PBB Ungkap Dugaan Keterlibatan Perusahaan Raksasa dalam Genosida di Gaza
Bakukabar.id, Internasional – Sebuah laporan kontroversial yang dirilis oleh Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, mengungkap daftar perusahaan global yang diduga terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Laporan ini dijadwalkan dipresentasikan secara resmi dalam konferensi pers di Jenewa pada Kamis waktu setempat.
Dalam laporan tersebut, 48 perusahaan disebutkan berkontribusi terhadap pendudukan dan aksi militer Israel, termasuk nama-nama besar seperti Microsoft, Amazon, dan Alphabet Inc. (induk perusahaan Google).
Selain itu, laporan tersebut mengungkap adanya basis data yang memuat lebih dari 1.000 entitas korporasi yang turut diperiksa dalam investigasi ini.
“Pendudukan Israel yang tidak berkesudahan telah menjadi tempat uji coba ideal bagi produsen senjata dan perusahaan teknologi besar (Big Tech), dengan pengawasan minim dan akuntabilitas nol,” tulis laporan tersebut.
Laporan itu juga menyoroti perusahaan investasi global seperti BlackRock dan Vanguard sebagai investor utama di sejumlah perusahaan yang terlibat. Misalnya, BlackRock tercatat sebagai investor besar di Palantir (8,6%), Microsoft (7,8%), dan Lockheed Martin (7,2%).
Sementara Vanguard menjadi pemegang saham utama di Caterpillar (9,8%), Chevron (8,9%), dan Elbit Systems (2%), perusahaan senjata asal Israel.
Di sektor manufaktur, perusahaan Italia Leonardo SpA dan perusahaan Jepang FANUC Corporation juga disebut menyuplai teknologi dan sistem robotik untuk produksi senjata.
Lebih dari sekadar tudingan, laporan ini memberikan gambaran mendalam tentang bagaimana aliansi korporat, teknologi, dan militer menciptakan ekosistem yang mendukung berlanjutnya kekerasan di wilayah pendudukan Palestina.
“Genosida ini terus berlangsung karena menguntungkan bagi banyak pihak,” tutup Francesca Albanese.
