Festival Marunda 2025 Meriah, Pecahkan Rekor MURI dan Resmikan Ruang Bersama Indonesia

Festival Marunda 2025 digelar di kawasan Jakarta Utara/FOTO : Humas

BAKUKABAR.id – Festival Marunda 2025 yang digelar di Rusunawa Marunda, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara berlangsung meriah dan sarat makna. Acara ini sekaligus menandai peresmian Ruang Bersama Indonesia Marunda, peringatan Hari Anak Nasional (HAN), serta menyongsong lima abad Jakarta.

Festival ini menjadi simbol kuat sinergi antar pemerintah pusat, daerah, dan swasta dalam mewujudkan ruang publik yang inklusif dan produktif, khususnya bagi perempuan dan anak-anak.

Salah satu momen paling membanggakan dalam festival ini adalah pertunjukan Tarian Burung Raja Udang yang melibatkan 685 penari, berhasil mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

“Saya mewakili Bapak Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dan bersinergi dalam menyukseskan Festival Marunda hari ini,” ujar Afan Adriansyah Idris, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Minggu (27/7).

Ia menjelaskan, Rusunawa Marunda dihuni lebih dari 9.000 warga yang mayoritas terdiri dari perempuan dan anak-anak. Melalui Festival Marunda, Pemprov DKI berupaya menciptakan ruang-ruang yang mendorong kreativitas dan pemberdayaan warga, sejalan dengan komitmen menjadikan Jakarta sebagai kota ramah anak dan perempuan.

“Kami ingin masyarakat Marunda makin kreatif, produktif, dan berdaya saing. Festival ini jadi langkah nyata,” lanjutnya.

Afan juga menyoroti potensi lokal Marunda, seperti kerajinan batik, budidaya mangrove, wisata rohani dan sejarah, hingga wisata alam seperti Pantai Marunda dan Rumah Si Pitung.

“Saya harap Festival Marunda menjadi agenda rutin tahunan yang mempererat ikatan sosial antar warga sekaligus mendongkrak ekonomi lokal,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPA) RI, Veronica Tan, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi untuk menyediakan ruang aman dan kreatif bagi anak-anak dan perempuan.

“Kami ingin melindungi anak dari dampak negatif gadget dengan memperkenalkan kembali permainan tradisional dan kreatif. Marunda punya potensi besar untuk jadi kota wisata budaya yang arif,” tegasnya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Kelik Indriyanto, menyampaikan bahwa Festival Marunda digelar selama dua hari, 26–27 Juli 2025, dan diisi beragam kegiatan bermanfaat.

Kegiatan tersebut antara lain:

  • Pemeriksaan kesehatan gratis
  • Bazar kota yang melibatkan 80 UKM lokal
  • Pencanangan program “Satu Hari Satu Telur”
  • Penampilan musik tradisional
  • Nyablak On Stage
  • Mendongeng untuk anak
  • Pelatihan keterampilan, dan lainnya.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, baik melalui dana, fasilitas, maupun tenaga. Festival ini adalah bukti bahwa kolaborasi bisa melahirkan perubahan besar,” pungkas Kelik.

Dengan antusiasme tinggi dan semangat gotong royong yang tercermin dalam Festival Marunda, Marunda diharapkan semakin dikenal bukan hanya sebagai kawasan rusun, tapi sebagai pusat kreativitas, budaya, dan pemberdayaan masyarakat di utara Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup