Pemerintah Ajak ASN Lawan Stigma ODHA

Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie saat membuka sekaligus memberikan sambutan pada pelaksanaan edukasi dan pemeriksaan HIV bagi pegawai dan staf Bapppeda Provinsi Gorontalo, Selasa (29/7/2025). Foto – Fadly Diskominfotik.

GORONTALO, BAKUKABAR.id – Pememrintah Provinsi Gorontalo berkoitmen untuk mendukung program nasional eliminasi HIV/AIDS melalui tiga target utama, yaitu tidak ada infeksi baru, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada diskriminasi terhadap ODHA. Ketiganya disebut sebagai global Three Zeros.

Hal ini dismapaikan Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah saat membuka kegiatan edukasi dan pemeriksaan HIV bagi pegawai dan staf Bapppeda Provinsi Gorontalo, Selasa (29/7/2025).

Idah juga mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk turut aktif melawan stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

“Sebagai abdi negara, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi contoh. Kita bukan hanya berhadapan dengan tantangan pelayanan, tapi juga harus peduli pada isu-isu sosial, termasuk HIV/AIDS. Kita harus jadi pelopor dalam menghapus stigma dan diskriminasi terhadap ODHA,” ujar Idah.

Idah juga menyoroti peran aktif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Gorontalo yang terus menggencarkan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Upaya ini dilakukan melalui pemetaan informasi yang akurat dan kolaborasi erat dengan Dinas Kesehatan untuk memperluas cakupan skrining HIV hingga ke akar rumput masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo Wahyudin Katili menegaskan bahwa kegiatan edukasi ini bertujuan menghilangkan ketakutan yang keliru di kalangan ASN serta meningkatkan pemahaman yang benar terkait HIV/AIDS.

Berdasarkan data hingga Juni 2025, jumlah kasus HIV di Provinsi Gorontalo telah mencapai 1.363 kasus, meningkat 106 kasus dibandingkan Desember 2024. Dari jumlah tersebut, 412 kasus ditemukan pada kelompok usia 15–24 tahun, dengan faktor risiko tertinggi berasal dari hubungan seksual berisiko sesama jenis, yang tercatat sebanyak 591 kasus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup