Anas Urbaningrum: Bendera One Piece Itu Ekspresi Sosial, Bukan Ancaman Nasionalisme
Bakukabar.id – Politisi Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, buka suara terkait polemik pengibaran bendera One Piece yang sempat memicu kontroversi menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI. Menurutnya, kegaduhan tersebut tidak perlu terjadi karena bentuk ekspresi semacam itu adalah hal yang wajar dalam iklim demokrasi.
“One Piece diributkan? Kurang kerjaan. Itu bagian dari ekspresi sosial yang biasa saja dalam demokrasi. Jika pun bermakna protes dan kritik, itu juga saluran yang damai. Bahkan kritik yang bersifat simbolik, halus dan cenderung ‘tinggi’,” ujar Anas melalui unggahan di akun Facebook pribadinya, dikutip dari bakukabar.id, Kamis (7/8/2025).
Mantan Ketua Umum PB PMII dan eks Politisi Partai Demokrat itu menilai, pengibaran bendera bertema budaya pop seperti One Piece justru mencerminkan kemajuan cara masyarakat dalam mengekspresikan pandangan dan aspirasi sosial.
“Itu bukan budaya kekerasan, bukan pula bentuk pembangkangan yang katrok. Teknologi dan terpaan budaya global membentuk cara baru dalam mengekspresikan cinta tanah air,” tegasnya.
Lebih jauh, Anas menganggap bentuk-bentuk ekspresi seperti itu tak seharusnya ditanggapi secara reaktif atau berlebihan. Ia menyarankan agar simbol-simbol budaya populer yang muncul di ruang publik lebih baik dipahami esensinya, alih-alih disalahpahami sebagai tindakan subversif.
“Justru itu bentuk lain dari cinta negeri dan harapan akan transformasi Indonesia untuk makin baik dan bermartabat,” ujarnya.
Dengan gaya khasnya yang penuh satire, Anas juga sempat menyelipkan candaan soal potensi bendera One Piece dijadikan simbol partai politik. “Siapa mau pakai untuk ganti lambang partai? Siap-siaplah pengusaha cetak bendera hehehe,” tulisnya.
Terakhir, Anas menutup pernyataannya dengan slogan yang menggabungkan semangat nasionalisme dan budaya populer: “One Piece. One Nation, Indonesia. Merdeka!”