BNPB Tampilkan Beragam Peralatan Penanggulangan Bencana di EDRR 2025

Sejumlah peralatan kebencanaan yang ditampilkan oleh BNPB pada Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) di Hall A JIEXpo Kemayoran, Jakarta pada Rabu (13/8/2025). (Foto: Dok. BNPB.)

JAKARTA, BAKUKABAR.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menampilkan berbagai peralatan penanggulangan bencana pada ajang Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) 2025 yang berlangsung di Hall A JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/8/2025) hingga Jumat (15/8/2025). Pameran ini terbuka untuk masyarakat umum mulai pukul 09.00–16.00 WIB.

Acara dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, serta dihadiri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bersama jajaran pejabat tinggi BNPB.

“Kehadiran BNPB dalam pameran ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan bencana di Indonesia sekaligus memperkuat komitmen membangun ketangguhan bangsa menghadapi bencana,” ujar Kepala BNPB dalam keterangan yang diterima Kamis (14/8/2025).

Salah satu peralatan yang menarik perhatian adalah kendaraan pemadam api berbentuk tank yang dikendalikan menggunakan remote control dengan jarak hingga 100 meter. Kendaraan ini mampu menyemprotkan air sebanyak 500 liter per detik dan bergerak di medan sulit berkat penggunaan rantai sebagai roda. Dengan teknologi ini, pemadaman dapat dilakukan tanpa personel berada di dalam kendaraan, sehingga meminimalkan risiko paparan panas dan asap.

BNPB juga memamerkan peralatan pendukung Satgas darat dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, seperti pompa jinjing, gergaji mesin, alat pemotong, alat pelindung diri, serta motor yang dimodifikasi untuk membawa perlengkapan tersebut.

Bagi pengunjung yang ingin melihat armada udara, BNPB menampilkan pesawat Operation Modification of Climate (OMC) dan helikopter water bombing yang digunakan dalam operasi pemadaman dari udara.

Di sektor penanganan banjir, BNPB membawa perahu polietilen lengkap dengan dayung dan rompi pelampung. Selain itu, tersedia maket infrastruktur penanganan pengungsi seperti tenda, instalasi sanitasi, dan rumah tahan gempa tipe RIKSA.

Tidak hanya fokus pada fase tanggap darurat, BNPB juga memamerkan program pemberdayaan masyarakat pascabencana. Melalui pendampingan sosial ekonomi, para penyintas dilatih memproduksi, mengemas, dan memasarkan produk lokal. Beberapa produk unggulan yang dipamerkan antara lain Rengginang Seafood dari Lampung Selatan, Kopi Susup dari Bengkulu Tengah, Bawang Putih Hitam dari Lombok Timur, dan Sambal dari Mamuju.

Dengan partisipasi dalam EDRR 2025, BNPB berharap kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana semakin meningkat, sejalan dengan komitmen mewujudkan bangsa yang tangguh dan siap menghadapi bencana. (ip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup