Aksi Damai Aliansi Maros Menggugat, Bupati dan Forkopimda Duduk Bersama Massa

Bupati Maros Chaidir Syam, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Kajari, hingga puluhan anggota DPRD Duduk Bersama Massa Aksi.

Bakukabar.id,MAROS – Sekitar 300 massa yang tergabung dalam Aliansi Maros Menggugat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati dan Gedung DPRD Maros, Senin (1/9/2025).

Meski sempat dikhawatirkan terjadi bentrokan, aksi berjalan aman dan damai. Tidak hanya aparat keamanan, Bupati Maros Chaidir Syam, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Kajari, hingga puluhan anggota DPRD ikut turun langsung menyambut massa.Pemandangan tak biasa terlihat ketika Bupati bersama jajaran Forkopimda rela duduk di atas aspal, berdampingan dengan pengunjuk rasa.

“Hari ini kami berterima kasih kepada mahasiswa dan masyarakat Maros yang berunjuk rasa dengan tetap menjaga kedamaian. Ini sangat luar biasa,” ujar Bupati Chaidir Syam.

Mantan Ketua HPPMI Maros itu juga menegaskan, seluruh kritik dan masukan akan dijadikan bahan koreksi pemerintahannya.

“Semua tuntutan teman-teman yang bersifat lokal, tentu akan kami tindaklanjuti. Seperti persoalan tenaga kerja dan CSR,” tambahnya.

Dalam aksinya, demonstran menyuarakan berbagai tuntutan, mulai dari isu nasional hingga masalah lokal.

Jenderal Lapangan, Agung Maharu, menegaskan massa menolak tunjangan berlebihan DPR RI yang dinilai mencederai keadilan publik. Mereka juga mendesak Presiden mencopot Kapolri sebagai bentuk pertanggungjawaban atas dugaan tindakan represif aparat.

“Tuntutan kami jelas: copot Kapolri, usut tragedi KM 50, sahkan UU Perampasan Aset, dan terbitkan regulasi ketenagakerjaan yang berpihak pada buruh,” tegas Agung.

Selain isu nasional, demonstran juga menyoroti problem lokal. Perwakilan KSPSI Maros, Andi Ahmad Husein, menuntut Kejaksaan Negeri Maros menuntaskan dugaan korupsi di BPKA Sulsel serta mendesak perbaikan jalan di kawasan Pattene yang kerap memakan korban.

“Sudah ada korban kepala pecah akibat jalan rusak, sementara jalur itu masih dipakai industri setiap hari,” ungkap Andi dengan nada keras.

Aksi tersebut bahkan sempat diwarnai pertemuan terbuka. Menggunakan pengeras suara milik massa, jajaran Forkopimda berorasi langsung di hadapan demonstran, menciptakan suasana yang jarang terlihat dalam unjuk rasa di Maros.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup