Dinas Kesehatan Ukur Status Gizi Pembanding Program MBG
GORONTALO, BAKUKABAR.id — Dalam upaya mengevaluasi efektivitas pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Tim Pemantauan MBG yang terdiri dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, dan Puskesmas Sipatana melaksanakan pengukuran status gizi dan edukasi gizi kepada siswa di SDN 85 Sipatana, Kota Gorontalo, Jumat (18/07/2025).
Menurut Nutrisionis Ahli Madya Yustiyanty Monoarfa yang menjelaskan bahwa SDN 85 Sipatana dipilih sebagai sekolah pembanding karena tidak menerima intervensi MBG. Sebelumnya, tim telah melakukan pengukuran pada 15 sekolah penerima MBG yang mencakup total 2.882 siswa.
“Ke-15 sekolah tersebut terdiri dari 2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 5 Taman Kanak-Kanak (TK), 4 Sekolah Dasar (SD), 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pengukuran di SDN 85 ini merupakan sekolah pembanding kedua setelah sebelumnya kami juga melakukan hal yang sama di SDN 88 Sipatana,” kata Yustiyanty.
Dalam kegiatan ini, dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan indeks massa tubuh (IMT) siswa, yang menjadi indikator penting dalam menilai status gizi anak. Selain itu, tim juga memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi, pola makan seimbang, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
Kegiatan pemantauan ini turut melibatkan peneliti dari Universitas Tompotika Luwuk, Erni Yusnita Lalusu, yang hadir untuk mendukung proses pemantauan dan dokumentasi data secara ilmiah.
Dengan adanya sekolah pembanding, Tim MBG berharap dapat memperoleh gambaran komprehensif mengenai dampak program MBG terhadap peningkatan status gizi anak di Gorontalo. Hasil dari pengukuran ini akan menjadi dasar untuk penyempurnaan kebijakan dan intervensi gizi di masa mendatang. Pemprov Gorontalo melalui GUbernur Gusnar Ismail dan Wagub Idah Syahidah terus mendorong keberhasilan program MBG.