Elon Musk Bentuk Partai Politik Baru, Perseteruan dengan Donald Trump Makin Memanas

Elon Musk berencana bentuk Partai Politik Baru di Amerika setelah perseteruan dengan Presiden Amerika Donald Trum (foto istimewa)

Bakukabar.id, Internasional – Konflik antara Donald Trump dan Elon Musk mencapai titik balik dramatis pada Sabtu (5/7), ketika Elon Musk mengumumkan pembentukan Partai Amerika, sebuah partai politik baru yang menurutnya bertujuan untuk “mengembalikan kebebasan rakyat”.

Langkah mengejutkan ini datang hanya sehari setelah Presiden Trump menandatangani undang-undang pemotongan pajak dan peningkatan pengeluaran yang disebutnya “besar dan indah” — kebijakan yang dikritik keras oleh Musk sebagai “jalan menuju kebangkrutan nasional”.

“Dengan rasio dua banding satu, Anda menginginkan partai politik baru dan sekarang Anda akan memilikinya!” tulis Musk di platform X miliknya. Pengumuman ini didahului oleh polling yang ia buat di platform tersebut, di mana mayoritas responden menyuarakan dukungan terhadap pembentukan partai baru.

Musk sebelumnya dikenal sebagai penyokong utama Trump, menghabiskan ratusan juta dolar untuk kampanye pemilihannya kembali dan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, sebuah badan eksperimental yang dibentuk pada masa awal periode kedua Trump dengan misi memangkas pemborosan anggaran.

Namun perbedaan pandangan atas kebijakan fiskal Trump—terutama tagihan pengeluaran dan defisit anggaran yang membengkak—telah membuat hubungan mereka retak.

Reaksi Dunia Investasi

Dilansir dari reuters.com, Pengumuman Musk juga memicu keresahan di pasar keuangan. CEO Azoria Partners, James Fishback, mengumumkan penundaan peluncuran exchange-traded fund (ETF) yang berfokus pada saham Tesla. Fishback mendesak dewan Tesla untuk memberi kejelasan tentang arah politik Musk, menyebut langkahnya sebagai “gangguan besar terhadap fokus bisnis” dan potensi ancaman terhadap nilai perusahaan.

Saham Tesla sendiri telah mengalami volatilitas besar dalam beberapa bulan terakhir. Setelah melonjak pasca pemilihan kembali Trump pada November, sahamnya menembus $488 pada Desember sebelum jatuh lebih dari separuhnya dan ditutup pada $315,35 minggu lalu.

Analis pasar mengaitkan penurunan ini sebagian dengan ketidakpastian arah politik Musk dan ketegangan dengan Trump.

Ancaman dari Trump dan Risiko Bagi Partai Republik

Trump sendiri, awal pekan ini, mengancam akan mencabut miliaran dolar subsidi federal yang diterima oleh berbagai perusahaan milik Musk, termasuk Tesla dan SpaceX. Ancaman ini meningkatkan kekhawatiran bahwa perang terbuka antara dua tokoh berpengaruh ini dapat memecah basis Partai Republik menjelang pemilu paruh waktu 2026.

Beberapa anggota Partai Republik secara terbuka menyuarakan keprihatinan bahwa munculnya Partai Amerika dapat memecah suara konservatif dan melemahkan upaya mereka mempertahankan mayoritas di Kongres.

Sementara itu, ketika ditanya oleh pengguna X mengenai apa yang membuatnya berpaling dari Trump, Musk menjawab singkat, “Meningkatkan defisit dari $2 miliar di era Biden ke $2,5 triliun. Ini akan membuat negara bangkrut.”

Apakah Partai Amerika Akan Bertahan?

Meskipun didukung oleh kekayaan pribadi Musk yang hampir tak terbatas, membangun partai politik baru di sistem dua partai AS bukanlah hal mudah. Dalam sejarah modern, tak ada partai ketiga yang mampu menggoyahkan dominasi Partai Republik dan Demokrat secara signifikan.

Namun, dengan basis pengikut setia, platform media sosial pribadi, dan rekam jejak dalam mendisrupsi industri, Musk mungkin menjadi pengecualian dari kaidah tersebut.

Belum ada komentar resmi dari Donald Trump maupun Gedung Putih mengenai deklarasi partai baru ini. Namun yang jelas, bentrokan dua tokoh ini—yang masing-masing merupakan simbol kekuatan politik dan kapitalisme Amerika—berpotensi mengubah lanskap politik AS secara drastis menjelang 2026 dan 2028.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup