Gus Aniq Nawawi Sayangkan Aksi Bela Palestina di Gorontalo Gunakan Simbol Hizbut Tahrir
Bakukabar.id, Gorontalo – Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Randangan, Gorontalo Gus Aniq Nawawi (KH. Abdullah Aniq Nawawi) menyayangkan munculnya simbol-simbol organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada aksi damai bela palestina oleh ratusan orang yang mengatasnamakan Santri Peduli Palestina pada Ahad, (2/2/2025), kemarin.
Ratusan massa aksi tersebut menggunakan atribut bertuliskan Khilafah dan juga bendera yang identik dengan organisasi yang dilarang pemerintah. Sebagaimana penelusuran redaksi bakukabar.id, aksi tersebut digelar serentak di sejumlah kota di Indonesia. Dan mengundang reaksi dari berbagai kalangan, termasuk organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama.
“Kami sangat menyayangkan munculnya simbol-simbol organisasi terlarang, khususnya yang berafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dalam aksi bela Palestina. Keberadaan simbol-simbol tersebut dapat mencederai semangat perjuangan kemanusiaan yang seharusnya dilakukan dengan niat ikhlas dan murni tanpa tendensi politik tertentu”, tulis Gus Aniq pada laman facebook pribadi, dikutip bakukabar.id, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, aksi bela palestina tidak boleh dijadikan tunggangan propaganda khilafah ala HTI, yang justru bertentangan dengan prinsip islam mayoritas di Indonesia dan bertentangan dengan pancasila sebagai dasar Negara.
“Aksi bela Palestina tidak boleh dijadikan tunggangan propaganda khilafah ala HTI, yang bertentangan dengan prinsip Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (al wafa bil mu’ahadah al-wathaniyah) dan Pancasila sebagai dasar Negara”, tulis pengurus Lembaga Fatwa PBNU ini diakhir postingan.
Diberitakan sebelumnya, Komandan Satuan Koordinasi Nasional Banser PP GP Ansor, H. Syafiq Syauqi menyampaikan bahwa HTI telah dibubarkan Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM karena bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan mengancam keutuhan NKRI.
“GP Ansor dan Banser teguh pada pendirian hukum yang menegaskan pembubaran HTI,” kata Gus Syafiq sapaan akrab, secara tertulis, dikutip bakukabar.id, Senin (3/2/2025).
Gus Syafiq menyebut munculnya HTI di berbagai daerah merupakan pengingat, bahwa tata kebangsaan masih bakal dihantui kehadiran mereka. GP Ansor-Banser, sebagai organisasi yang patuh terhadap hukum, norma, dan ajaran-ajaran para ulama.
“Saatnya pemerintah mengambil langkah tegas. Jangan terlambat. Kalau dibiarkan ini berbahaya bagi NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 45,” tegas eks Ketua PW Ansor Jatim ini.
Gus Syafiq menegaskan, Pemerintah kedepan mempunyai mimpi mulia, menuju Indonesia Emas 2045. Ini akan mengganggu ikhtiar kita untuk memajukan Indonesia.
“GP Ansor dan jutaan kader Banser se-Indonesia siap bersama pemerintah memberantas kelompok-kelompok yang merongrong kedaulatan bangsa,” tutup cucu pendiri NU KH Wahab Hasbullah ini.
Akhir-akhir ini, aktivitas pengibaran bendera HTI terlihat di Yogyakarta, Surabaya, dan Palembang. Mereka menyebarkan buletin-buletin yang berisi ajakan menegakkan negara Islam dengan sistem khilafah.