Indonesia Bahas Apa di KTT BRICS Ke-17 Brasil? Simak ulasannya
Bakukabar.id, Internasional – Pada sesi pleno bertema Peace and Security and Reform of Global Governance (6 Juli), Presiden Indonesia Prabowo menegaskan perlunya multilateralisme sebagai landasan utama bagi negara berkembang agar dapat bertahan dan berkembang.
Prabowo menolak perang dan kebijakan standar ganda, serta mendorong reformasi sistem tata kelola global—khususnya memperkuat suara Global South di PBB dan lembaga internasional lainnya dilansir dari antaranews.com.
Lalu apa saja yang dibahas Indonesia pada KTT BRICS di Brasil? Berikut rangkuman bakukabar.id dari berbagai sumber, Selasa (8/7/2025) sebagai berikut:
Transisi Energi & Aksi Iklim Global
Di sesi Environment, COP30, and Global Health (7 Juli), Presiden Prabowo menyerukan percepatan transisi menuju energi bersih dan memperkuat kolaborasi BRICS melawan krisis iklim. Ia menyampaikan bahwa Indonesia merasakan dampak nyata dari perubahan iklim dan berkomitmen penuh mendukung upaya global dalam rangka COP30 Brasil
Tata Kelola Kecerdasan Buatan (AI), Ekonomi & Kesehatan Global
Prabowo juga hadir dalam diskusi mengenai ekonomi, keuangan, AI, serta kesehatan global. Ia menekankan pentingnya keterlibatan negara berkembang, pemanfaatan New Development Bank (NDB), serta peran Indonesia sebagai bridge-builder untuk menjaga tatanan global yang inklusif dan berkelanjutan.
Dukungan untuk Perdamaian dan Kemerdekaan Palestina
Dalam beberapa sesi, Prabowo memperkuat semangat Bandung dan menegaskan dukungan kuat Indonesia untuk kemerdekaan Palestina. Ia meminta BRICS menjadi kekuatan penyeimbang yang konsisten menyuarakan kepentingan negara berkembang secara adil
Indonesia Bergabung di New Development Bank (NDB)
Lebih awal pada pertemuan dengan Presiden NDB Dilma Rousseff (Maret 2025), Prabowo menyampaikan niatan Indonesia untuk menjadi anggota New Development Bank, guna mendukung transformasi ekonomi dan proyek energi terbarukan & teknologi. Topik ini juga muncul dalam KTT sebagai sarana pembiayaan proyek negara berkembang .
Diplomasi dan Posisi Strategis Global Indonesia
Dalam Leaders Declaration, Indonesia mendukung penuh arah baru BRICS, termasuk reformasi multilateralisme, perdamaian, dan keberlanjutan pembangunan. Prabowo menggunakan kesempatan KTT untuk menjalin bilateral, memperkuat diplomasi ekonomi, serta menunjukkan peran strategisnya sebagai bridge‑builder antara negara maju dan berkembang