Inilah Kelompok Pemberi Sumbangan Inflasi Gorontalo

Tingkat inflasi Provinsi Gorontalo year on year bulan Juni 2025. (grafis BPS)

Kota Gorontalo, Bakukabar.id –  Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2025 di Provinsi Gorontalo secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Gorontalo terjadi inflasi y-on-y sebesar 0,80 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,87 pada Juni 2024 menjadi 107,72.

Selain itu Provinsi Gorontalo mengalami inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,37 persen dan inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,05 persen.

“Inflasi y-on-y Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada delapan kelompok pengeluaran,” kata kata Dwi Alwi Astuti Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Selasa (1/7/2025).

Dwi Alwi Astuti menguraikan delapan kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,88 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,83 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,48 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,06 persen; kelompok transportasi sebesar 0,27 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 1,80 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,57 persen.

Tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi y-on-y yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,99 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,79 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,76 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Juni 2025, antara lain mie kering instant, ikan layang/ikan benggol, ikan malalugis/ikan sorihi, minyak goreng, kelapa, ketimun, terong, tomat, santan jadi, lada/merica, kopi bubuk, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret kretek mesin (SKM), sigaret putih mesin (SPM), tarif air minum pam, mobil, sepeda motor, kue kering berminyak, nasi dengan lauk, dan emas perhiasan.

Komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y, antara lain beras, daging ayam ras, ikan cakalang/ ikan sisik, ikan tuna, ikan asap, cumi-cumi, telur ayam ras, kangkung, cabai rawit, daun bawang, bawang merah, bawang putih, susu bubuk untuk balita, pengharum cucian/pelembut, sabun cair/cuci piring, sabun detergen bubuk, bensin, angkutan udara, telepon seluler, dan popok bayi sekali pakai/diapers.

“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi m-to-m pada Juni 2025, antara lain beras, ketimun, tomat, cabai rawit, kacang panjang, bawang merah, sigaret kretek mesin (skm), mobil, pasta gigi, dan krim wajah,” ungkap Dwi Alwi Astuti.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi m-to-m, antara lain daging ayam ras, ikan cakalang/ikan sisik, ikan layang/ ikan benggol, ikan selar/ikan tude, ikan tuna, cakalang diawetkan, cumi-cumi, kangkung, makanan hewan peliharaan, dan popok bayi sekali pakai/diapers.

Pada Juni 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi y-on-y yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen; kelompok transportasi sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,02 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,12 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen.

Sementara itu, kelompok yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y yaitu; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,21 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup