KH. Aniq Nawawi: Inti Moderasi Beragama Terletak pada Merealisasikan Keadilan
Bakukabar.id, Gorontalo – Inti dari moderasi beragama menurut para ulama terletak pada تحقيق العدالة atau merealisasikan keadilan. Hal ini dikemukakan oleh KH. Abdullah Aniq Nawawi pada Bedah Perpres No.58 Tahun 2023 Tentang Penguatan Moderasi Beragama yang dilaksanakan pada Kamis, 19 Desember 2024 di Aula Fakultas Syariah dan Hukum IAIN Sultan Amai Gorontalo.
Kyai Aniq mengisahkan pada zaman Nabi, ada seorang muslim bernama Thu’mah bin Ubairiq yang mencuri baju perang kemudian menitipkan baju perang tersebut kepada seorang yahudi. Ketika si pemilik asli mencari baju perangnya, Thu’mah yang mencuri baju perang itu justru menuduh si Yahudi.
“Maka digeledah rumahnya, ditemukanlah baju perang di situ. Si yahudi kemudian membela diri. Bukan saya yang mencuri, saya hanya dititipi baju perang ini. Tapi karena bukti ditemukan di rumahnya, maka hampir saja Nabi memutuskan yang bersalah orang yahudi tersebut,” katanya.
Lalu Allah menurunkan sebuah ayat
إِنَّا أَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ ۚ وَلَا تَكُن لِّلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
yang artinya “Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat”.
“Maksudnya orang islam ini yang telah berhianat. Jadi gara gara itu Nabi kemudian akhirnya memutuskan yang bersalah adalah si muslim, sedangkan seorang yahudi tidak bersalah. Nah menurut saya ini yang paling penting dari moderasi beragama,” ungkap Kyai Aniq.
Lebih lanjut, Kyai Aniq berharap bahwa narasi moderasi beragama harus menjadi nilai-nilai kehidupan kita, agar kita bisa lebih objektif dan lebih adil di dalam segala hal.
“Meskipun ini cukup sulit, tapi inilah sesungguhnya pesan inti dari moderasi beragama yaitu untuk menciptakan dan kesetaraan,” pesannya.