Kota Manado dilanda banjir dan longsor, satu orang tewas tertimpa material longsor
Pada Jumat, 21 Maret 2025, Kota Manado, Sulawesi Utara, dilanda banjir dan tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hari. Bencana ini menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan rumah terdampak.

Korban jiwa adalah Arnold Robert Mamahit (76), warga Kelurahan Malendeng Lingkungan 6, Kecamatan Tikala, yang tertimpa material longsor di rumahnya sekitar pukul 16.20 WITA. Proses evakuasi korban mengalami kendala karena material longsor menutupi rumahnya, ditambah dengan kondisi banjir yang merendam wilayah tersebut.

Berdasarkan data sementara banjir dan longsor ini berdampak pada empat kelurahan di empat kecamatan, dengan total 70 rumah terdampak dan 180 jiwa dari 75 kepala keluarga harus mengungsi ke rumah kerabat. Ketinggian banjir mencapai 100-160 cm, memaksa warga meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat yang lebih aman.
Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk jalan di Paal Dua yang rusak parah akibat terjangan air. Pasukan Brimob dan Polirud dikerahkan untuk membantu evakuasi dan penanganan di lokasi-lokasi terdampak, seperti Malalayang, Paal 4, Karame, dan Tuminting.
Hingga Minggu pagi, 23 Maret 2025, beberapa wilayah di Manado masih terendam banjir. Tim SAR dan relawan terus berupaya mengevakuasi warga serta memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan tanah longsor, mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.