Kritik Pelindo atas Kemacetan Tanjung Priok, Wasekjen PII: Gagal dalam Manajemen Sistem Logistik

Ilustrasi Kemacetan.

Bakukabar.id, Jakarta – Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Panji Sukma Nugraha, menyampaikan kritik tajam terhadap manajemen PT Pelindo seiring kemacetan parah yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok beberapa hari terakhir.

Menurutnya, insiden ini merupakan bentuk nyata dari kegagalan perencanaan dan pengendalian sistem logistik nasional yang semestinya dapat diantisipasi sejak awal.

“Ini bukan sekadar kemacetan lalu lintas biasa, tetapi bukti lemahnya tata kelola dan kesalahan manajerial yang berdampak sistemik. Pelindo memaksakan arus truk kontainer hingga lebih dari 7.000 per hari, padahal kapasitas normal hanya 2.500 truk. Ini sangat berisiko dan mencerminkan keputusan yang tidak berbasis pada kapasitas teknis,” ungkap Panji.

Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut justru merugikan perekonomian nasional secara luas. Rantai pasok terganggu, biaya logistik melonjak, distribusi barang tersendat, dan masyarakat umum sebagai pengguna jalan turut menjadi korban kemacetan berkepanjangan.

Panji juga menyayangkan orientasi profit jangka pendek yang tidak dibarengi dengan sistem mitigasi risiko yang baik. “Niat untuk mengejar keuntungan malah menimbulkan kerugian kolektif. Ini bukti bahwa efisiensi tidak bisa dicapai tanpa perencanaan yang matang dan profesional,” tambahnya.

Sebagai organisasi profesi yang menaungi para insinyur nasional, PII mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan Pelindo. Ia bahkan menyebut bahwa penggantian Direksi Pelindo patut dipertimbangkan apabila terbukti gagal dalam pengambilan keputusan strategis.

Selain itu, PII mendorong peninjauan ulang tata kelola pelabuhan, penguatan infrastruktur penyangga, dan integrasi moda transportasi alternatif seperti kereta barang.

“Pelabuhan adalah simpul strategis ekonomi nasional. Kesalahan teknis seperti ini tidak boleh terulang. Kita butuh tata kelola logistik berbasis sistem, bukan hanya volume,” tegas Panji.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup