Mencari Pengelolaan Ideal DAS Paguyaman
BAKUKABAR.id – Daerah Aliran Sungai (DAS) Paguyaman merupakan salah satu DAS Prioritas di Provinsi Gorontalo yang memiliki fungsi strategis dalam menopang ketahanan air, pangan, dan energi, serta menjadi penunjang utama bagi aktivitas pertanian dan kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Namun, seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia dan dampak perubahan iklim, DAS Paguyaman menghadapi tekanan yang signifikan.
Tantangan seperti perubahan tutupan lahan, potensi pertambangan tanpa izin, deforestasi, serta peningkatan risiko bencana hidrometeorologi (banjir dan kekeringan) mengancam integritas ekologis dan keberlanjutan fungsi DAS Pengelolaan DAS secara tradisional dan sektoral terbukti belum cukup efektif untuk mengatasi permasalahan yang bersifat kompleks, dinamis, dan saling terkait ini.
“Diperlukan sebuah pendekatan pengelolaan yang terintegrasi, holistik, dan berbasis sistem untuk dapat memahami akar permasalahan dan mengidentifikasi titik ungkit (leverage points) yang paling strategis untuk intervensi,” kata Ivan Taslim seorang peneliti DAS Paguyaman, Jumat (11/7/2025).
Ivan Taslim adalah pengajar Universitas Muhammadiyah Gorontalo yang saat ini tengah menyelsaikan program doktoral di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dalam riset yang dilakukannya, Ivan Taslim telah membuat analis awal untuk memetakan kondisi dan struktur permasalahan. Analisis tersebut meliputi Systematic Literature Review (SLR) untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi keberlanjutan DAS secara global, Multi-aspect Sustainability Analysis-Rapid Assessment for Sustainability in Watershed (MSA-RASWAT) untuk mendiagnosis status keberlanjutan DAS Paguyaman secara multi-aspek seperti lingkungan, sosial, ekonomi, dan kelembagaan berdasarkan data sekunder, dan analisis Struktural Matrix of Cross Impact Multiplications Applied to a Classification (MICMAC) untuk memetakan hubungan pengaruh dan saling ketergantungan antar-faktor tersebut.
Riset yang dilakukannya ini mengenai model pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) Paguyaman berkelanjutan.
Temuan awal riset ini telah dibuatkan diskusi kelompok terpumpun yang berlangsung di aula UMGO. Dalam diskusi ini dihadiri sejumlah peserta representasi para pemangku kepentingan kunci yang berasal dari unsur Pentahelix, yang berasal dari pemerintah, akademisi, industri/pelaku usaha, lembaga nonpemmerintah atau organisasi masyarakat, dan media/pers.
Dalam riset ini Ivan Taslim tidak sendirian, ia menyertakan Prof Dr Ir Sambas Basuni MS Ketua Komisi Pembimbing, Dr Ir M Yanuar J Purwanto MS IPU Asean.Eng anggota Komisi Pembimbing, dan Dr I Putu Santikayasa SSi MSc anggota Komisi Pembimbing.
Dalam riset ini Ivan Taslim dan tim tidak hanya mengungkap kompleksitas pengelolaan DAS Paguyaman tetapi juga menunjukkan jalan menuju pendekatan yang lebih holistik dan emansipatoris dalam memahami dan mengelola sistem sosio-ekologis yang kompleks.