Perairan Pulau Mabasar-Maruangi Dipasangi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran

Anggota SUOP Kawasan Konservasi Perairan yang melaksanakan pendampingan pemasangan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) yang dilakukan Direktorat Perhubungan Laut di Perairan Desa Trikora Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. (foto Yanto)

GORONTALO, BAKUKABAR.id – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo melalui Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi Perairan melaksanakan pendampingan pemasangan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) yang dilakukan oleh Direktorat Perhubungan Laut di Perairan Desa Trikora Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato, Jumat (18/7/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengawalan terhadap pemasangan SBNP yang berada dalam wilayah Kawasan Pencadangan Konservasi Perairan Pulau Mabasar Maruangi, yang telah ditetapkan dengan luas kawasan mencapai 14.964,73 hektar.

Pendampingan difokuskan untuk memastikan titik koordinat dan dasar perairan lokasi pemasangan sesuai dengan hasil survei yang dilakukan DKP Gorontalo pada akhir tahun 2024 serta mengacu pada rekomendasi teknis yang telah dikeluarkan.

Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan PSDKP DKP Provinsi Gorontalo Syafrie AB Kasim menegaskan bahwa keberadaan SBNP sangat penting untuk keselamatan pelayaran sekaligus sebagai upaya perlindungan terhadap keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.

“Pencadangan kawasan konservasi ini tidak hanya bertujuan menjaga kelestarian sumber daya perairan, tetapi juga memberi ruang bagi aktivitas pelayaran yang tertib dan aman. Oleh karena itu, kami mendampingi langsung untuk memastikan pemasangan SBNP dilakukan secara tepat dan tidak merusak ekosistem bawah laut yang ada,” kata Syafrie.

Kawasan konservasi Pulau Mabasar Maruangi dikenal memiliki potensi biodiversitas yang tinggi, seperti terumbu karang, lamun, mangrove, penyu, megafauna laut (whale shark, lumba-lumba, hiu black tip), ikan karang, gurita, serta biota moluska seperti ikan napoleon, tridacna, dan abalone.

Perairan Desa Trikora juga merupakan salah satu jalur pelayaran aktif bagi kapal niaga yang mengangkut komoditas ekspor dan antar pulau. Oleh karena itu, pemasangan SBNP menjadi bagian penting untuk mendukung kelancaran navigasi kapal di wilayah tersebut.

Pemasangan SBNP kali ini dilakukan pada tiga titik koordinat dengan spesifikasi pelampung suar berbahan steel/polyethylene berdiameter 2,5 meter dan tinggi rantai 27 meter dengan berat sinker mencapai 6 ton. Warna pelampung dibedakan menjadi merah, hijau, dan kuning, dengan jarak tampak 5 nautical mile, serta dilengkapi tenaga surya dan radar reflector untuk mendukung fungsi navigasi.

Kegiatan ini juga melibatkan Tim dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Wilayah Kerja Gorontalo, yang memiliki personel bersertifikat penyelam bawah laut untuk memastikan proses pemasangan tidak mengganggu habitat laut.

Sebagai informasi, pemasangan SBNP ini mengacu pada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2011 tentang Sarana Bantu Navigasi Pelayaran.

Kegiatan ini juga merupakan wujud dari komitmen Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan. Di bawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah, Pemerintah Provinsi Gorontalo menaruh perhatian besar terhadap penguatan kawasan konservasi sekaligus pengembangan sektor perikanan dan kelautan yang berbasis tata kelola ruang laut yang berkelanjutan.

DKP Provinsi Gorontalo berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergi antara pelestarian lingkungan laut dan keselamatan pelayaran yang berkelanjutan di wilayah perairan Gorontalo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup