Salah Satu Kandidat Sekda Kabgor Diduga Terafiliasi Organisasi Terlarang
Bakukabar.id, Gorontalo – Seleksi Calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo telah diputuskan Panitia Seleksi (Pansel).
Dari hasil seleksi itu, telah diputuskan oleh Pansel tiga calon kandidat, yakni Cokro Katili, Abd. Manaf Dunggio dan Sugondo Makmur.
Namun, salah satu kandidat Sekda kabgor itu diduga terafiliasi organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Hal tersebut dikemukakan Penulis Buku Trilogi Kontra Khilafah, Makmun Rasyid.
Menurut Makmun, Abd. Manan Dunggio memiliki riwayat keterlibatan pada organisasi terlarang Hizbut Tahrir.
“Publik Gorontalo mengetahui bahwa sosok ini memiliki riwayat keterlibatan dalam organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)—organisasi yang secara terbuka menolak Pancasila dan menyerukan penggantian sistem negara dengan khilafah”, terang Makmun, dikutip dari bakukabar.id, Rabu (7/5/2025).
Sebagai penulis, Makmun tahu betul, bahwa HTI bukan sekadar oposisi ideologis, melainkan gerakan transnasional dengan agenda sistem khilafah global, penolakan terhadap demokrasi, dan penghapusan konsep negara-bangsa.
“Pemerintah Indonesia telah resmi membubarkan HTI pada tahun 2017. Lebih jauh lagi, pada April 2024, Pemerintah Inggris menetapkan Hizbut Tahrir sebagai organisasi teroris, menegaskan bahwa kelompok ini memuliakan kekerasan, menyebarkan kebencian, dan mengancam tatanan demokratis”, katanya.
Fakta ini, lanjut Makmun, menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap Hizbut Tahrir bukanlah wacana lokal, melainkan bagian dari konsensus internasional terhadap ideologi ekstremis.
“Karena itu, ketika kepala daerah atau panitia seleksi membuka ruang strategis bagi individu dengan latar belakang seperti itu, yang dipertanyakan bukan hanya integritas proses seleksi, tetapi juga loyalitas konstitusional kepala daerah sebagai pejabat publik. Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tetapi bentuk pembiaran ideologis yang secara langsung bertentangan dengan mandat konstitusional yang mereka emban”, paparnya.
Bupati Gorontalo Sofyan Puhi telah menegaskan bahwa proses seleksi calon Sekda Kabgor telah memenuhi mekanisme. Namun penegasan itu dianggap sebagai bentuk ketidaktahuan Bupati Sofyan Puhi dan sebagai upaya toleransi aktif terhadap ancaman ideologis dalam tubuh birokrasi.
“Perlu dipahami bahwa salah satu tahapan paling krusial dalam seleksi pejabat tinggi adalah wawancara, di mana penilaian sangat bergantung pada pertimbangan subyektif—termasuk soal nilai, rekam jejak, dan ideologi”, tutup Makmun.