Sebelas Akademisi Berebut Kursi Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo

Bakukabar.id  Gorontalo – Proses penjaringan bakal calon Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo periode 2025–2029 resmi ditutup pada 4 Juli 2025. Sebanyak sebelas akademisi dari lingkungan internal kampus mencatatkan diri sebagai pendaftar, menandai dimulainya tahapan transisi kepemimpinan di perguruan tinggi keagamaan negeri tersebut.

 

Para kandidat berasal dari latar belakang keilmuan dan kepemimpinan yang beragam. Di antara mereka terdapat beberapa dekan aktif, guru besar, dan doktor yang selama ini dikenal memiliki peran penting dalam pengembangan kelembagaan kampus. Nama-nama seperti Prof. Arten Mobonggi, Dr. Adnan, Dr. Sahmin Madina, Dr. Najamuddin Pettasolong, serta Dr. Lukman Ajuna muncul sebagai figur-figur yang siap berkompetisi secara terbuka. Sementara itu, Dr. Andreas Kango yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, serta Prof. Dr. Ahmad Faisal, Dekan Fakultas Syariah, juga turut meramaikan bursa calon. Dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Said Subhan Posangi menyatakan kesiapannya bertarung dalam kontestasi akademik tersebut. Tiga nama lainnya yang turut mendaftar adalah Dr. Hasyim Wantu, Dr. Kamarudin, dan Prof. Dr. Muhdar.

 

Seluruh tahapan seleksi diselenggarakan oleh panitia penjaringan yang terdiri dari tujuh orang, yaitu Dr. Nova Effenty Muhammad, M.H.I sebagai ketua, bersama Dr. Kusmawaty Matara, M.A, Dr. Damhuri, M.Ag, Dr. Zohra Yasin, M.Pd.I, Dr. Asna Usman Dilo, M.Pd, Eka Putra Santoso, M.Sos, dan Sofyan Mustafa, M.Kom. Panitia ini bertugas memastikan bahwa seluruh proses berjalan transparan dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis Nomor 10/PAN.PBCR/IAIN‑SAG/VI/2025.

 

Berdasarkan dokumen resmi, penjaringan dimulai sejak 10 Juni 2025 dan memasuki tahap pendaftaran pada 30 Juni hingga 4 Juli 2025. Setelah itu, panitia akan melakukan verifikasi kelengkapan berkas, dan hasilnya diumumkan pada 10 Juli 2025. Nama-nama yang lolos akan diteruskan kepada Senat IAIN Sultan Amai Gorontalo untuk dilakukan penilaian kualitatif. Setelah tahapan tersebut rampung, tiga nama dengan nilai tertinggi akan diusulkan kepada Menteri Agama Republik Indonesia untuk ditetapkan sebagai calon rektor.

 

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pendaftar meliputi ketentuan umum seperti berstatus sebagai dosen PNS dengan jabatan akademik minimal lektor kepala, berpendidikan doktor (S3), memiliki pengalaman manajerial minimal dua tahun, serta berusia maksimal 60 tahun pada 13 Oktober 2025. Selain itu, calon juga wajib menyerahkan berbagai dokumen administratif seperti surat pernyataan, riwayat hidup, visi-misi, serta bukti bebas narkoba dan sehat jasmani-rohani dari rumah sakit pemerintah.

 

Semua proses dilakukan tanpa pungutan biaya. Para pendaftar diharuskan menyerahkan berkas secara langsung atau melalui kuasa resmi ke sekretariat panitia di gedung Rektorat IAIN Sultan Amai Gorontalo.

 

Dengan berakhirnya masa pendaftaran, IAIN Sultan Amai memasuki fase baru dalam pemilihan pemimpin akademik. Kampus kini menanti sosok rektor terpilih yang diharapkan mampu membawa institusi ini semakin maju, adaptif terhadap perubahan, dan unggul di tingkat nasional maupun regional.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup