Setelah Kabgor, Kini Pemkot Gorontalo Himbau Warga Kota Tak Undang Waria Dalam Acara
Bakukabar.id, Gorontalo – Sorotan terus datang dari warganet kepada salah satu pentolan Trio Berbie, Mano Braco, biduan wanita tiruan (waria) atas penampilannya yang dinilai absurd.
Pasalnya, potongan video Mano yang diunggah salah seorang netizen bernama Sumiati Mile viral di sosial media facebook.
Mano yang kala itu memakai kerudung berwarna pink, setelan jaket jins namun tidak memakai bawahan yang menutupi kaki itu terlihat kurang pantas hingga memantik reaksi keras dari warganet.
Banyak kalangan menilai, Mano selaku publik figur dianggap melecehkan agama, namun hal itu telah dibantah Majelis Ulama Indonesia Gorontalo, Ruliyanto Podungge.
Menurut Ustadz Ruliyanto, penampilan Mano itu dianggap bukan bagian dari melecehkan agama.
“Bagi saya itu belum cukup bukti yang bersangkutan telah melecehkan agama dari penampilannya”, ungkap Ruliyanto selaku Sekretaris MUI Gorontalo.
Namun, berbeda dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo (Kabgor). Kehadiran Waria dianggap sebuah ancaman dan menyimpang dari kodrat manusia.
Bahkan Pemda Kabgor dengan tegas menyatakan tidak ada lagi ruang bagi mereka (Waria) di Kabupaten Gorontalo.
Diketahui, Bupati Kabgor Sofyan Puhi telah mengeluarkan Edaran larangan kegiatan keramaian yang melibatkan Waria.
Edaran dengan Nomor: 800/BKBP/76/IV/2025 tersebut ditujukan kepada Camat dan Kepala desa se-Kabupaten Gorontalo untuk dapat menyeleksi dengan ketat pemberian izin keramaian yang diajukan masyarakat di wilayah tugas masing-masing.
Sofyan juga menghimbau kepada seluruh perangkat daerah untuk dapat memantau segala bentuk kegiatan masyarakat yang melibatkan Waria di dalamnya.
Selain Bupati Sofyan, sorotan terhadap Mano Braco pun direspon Wali Kota Adhan Dambea.
Adhan dalam sambutanya pada pembukaan STQH tingkat Kota Gorontalo, Minggu (27/04/2025) malam, menyampaikan, agar masyarakat tidak lagi mengundang para Waria dalam hajatan-hajatan apapun.
Menurut Adhan, di Kota Gorontalo masih banyak penyanyi-penyanyi bertalenta dan bermoral untuk di undang pada hajatan-hajatan warga.
“Saya menghimbau agar tidak ada lagi acara yang dibuat warga di kota Gorontalo yang mengundang waria-waria”, tegas Adhan.
Bagi Adhan, penampilan Mano Braco yang viral di sosial media merupakan bagian dari pelecehan terhadap agama Islam dan merusak mental para generasi muda.
“Bagi saya, pakai jilbab dan hanya pakai celana pendek itu bagian dari pelecehan agama. Oleh karena itu, saya menghimbau untuk masyarakat jangan sekali-kali mengundang para waria-waria itu”, tutup Adhan.