Wali Kota Adhan Beberkan “Praktik Mafia” di RSUD Aloe Saboe
Bakukabar.id, Gorontalo – Kabar miring terkait adanya layanan buruk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe ternyata bukan lagi isu.
Kabar bahwa adanya layanan buruk di Rumah sakit rujukan di Gorontalo sudah sampai ke telinganya Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea.
Adhan Dambea dengan lantang membeberkan hal itu dihadapan manajemen RSUD Aloe Saboe belum lama ini.
Selain adanya layanan buruk yang dilakukan para para oknum di RSUD Aloe Saboe, Adhan juga membeberkan ada oknum dokter “mafia”. Bahkan kata Adhan, ia telah mengantongi nama oknum dokter tersebut.
Dalam layanan buruk itu, kata Adhan, adanya pengalihan pembelian obat pasien di luar RSUD Aloe Saboe. Padahal kata ia, stok obat itu ada di rumah sakit.
Hal ini kata Adhan, adanya praktik buruk pembelian obat di luar RSUD Aloe Saboe yang melibatkan dokter “mafia” didalamnya.
“Keluarga pasien ketika membeli obat di luar apotek rumah sakit jauh tinggi harganya dibanding yang ada dalam rumah sakit”, beber Adhan.
Praktik ini diduga sudah sejak lama. Dan itu menguntungkan pihak ketiga, yakni apoteker di luar rumah sakit.
“Apa yang saya sampaikan adalah fakta, bukan isu lagi”, tegas Adhan.
Menurut Adhan, praktik buruk pelayanan RSUD Aloe Saboe ini sangat rapi, namun tak ada yang berani mengungkap.
Kekesalan Adhan itu kemudian diwujudkan dengan membentuk tim investigasi RSUD Aloe Saboe yang melibatkan pemerintah, tenaga medis aktif, pensiunan dokter, dan tokoh masyarakat.
“Tim ini akan fokus mengevaluasi tata kelola RSUD Aloe Saboe, manajemen rujukan, termasuk skema distribusi obat”, terang Adhan.
Adhan mengingatkan bahwa RSUD Aloe Saboe bukanlah tempat untuk memperkaya diri, melainkan tempat untuk mengabdi.
“Tempat ini untuk menghidupi keluarga, bukan tempat memperkaya diri sendiri”, tegas Adhan.